Facebook Badge

Hendra Baskara's Facebook Profile

WELCOME

Welcome to My Blogger. I wanna say thanks to you who wanna visit or read this blog. And maybe, you comment my posting. I will appreciate your comment. In this blog, I post some of my articles from some good sources and many tips for you. But it's just for Indonesian and I will post some English articles for making this blog to be better soon. Thank you...

Hendra Baskara



Kamis, 26 Februari 2009

Pesawat Turkish Airlines Mendarat Keras di Lapangan Berlumpur


Kamis, 26 Februari 2009
AMSTERDAM - Pesawat Turkish Airlines (THY) dengan 135 penumpang mendarat keras di lapangan berlumpur. Kecelakaan itu terjadi ketika pesawat Boeing 737-300 tersebut akan landing di Bandara Schiphol, Amsterdam, kemarin siang. Sembilan penumpang tewas dan lebih dari 50 orang luka-luka, separonya luka berat. Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan.

Pesawat dengan nomor penerbangan TK 1951 tersebut patah menjadi tiga bagian. Badan pesawat patah di dekat kokpit dan ekornya juga tak utuh lagi. Salah satu mesin lepas, tergolek dalam keadaan rusak sekitar 200 meter dari bangkai pesawat.

Pesawat Turk Hava Yollari (THY) atau Turkish Airlines yang nahas itu terbang dari Bandara Ataturk, Istanbul, pada pukul 08.22 waktu setempat (03.22 WIB) menuju Amsterdam. Justru ketika detik-detik menentukan saat kedatangan, pukul 11.00 waktu Amsterdam (17.00 WIB), pesawat itu jatuh di dekat bandara utama Belanda tersebut.

Meskipun menyebabkan korban tewas dan luka-luka, Menteri Transportasi Turki Binali Yildirim menyebut tragedi itu ''keajaiban'' karena tak terjadi lebih banyak lagi korban. ''Faktanya, pesawat mendarat di permukaan lunak dan tak ada kebakaran sehingga jumlah korban sedikit,'' katanya.

Salah seorang penumpang selamat, Huseyin Sumer, mengisahkan bahwa dirinya harus merangkak melewati sela-sela patahan pesawat. ''Kami akan mendarat. Kami tak paham atas apa yang terjadi. Beberapa penumpang memekik panik, tapi terjadinya terlalu cepat,'' kata Sumer kepada TV Turki, NTV. Dia menyebutkan, kecelakaan itu terjadi 5-10 menit.

Dubes Turki di Belanda Selahattin Alpar menyebutkan, 72 penumpang orang Turki dan 32 orang Belanda. Tak disebutkan kebangsaan 31 orang lain. Di antara 135 penumpang itu, 7 orang kru pesawat. Kedutaan Besar RI di Belanda juga mencari kemungkinan korban WNI. Meskipun, warga RI yang berinteraksi dengan Turki sedikit.

Apa penyebab kecelakaan itu? Ketika dokumen pesawat dicek, maintenance pesawat tak ada masalah.

CEO Turkish Airlines Temel Kotil mengatakan, sang kapten pilot, Hasan Tahsin, sangat berpengalaman dan mantan penerbang angkatan udara. Pesawatnya dibuat pada 2002 dan terakhir maintenance pada 22 Desember atau dua bulan lalu.

Ketentuan untuk membawa bahan bakar cadangan dipenuhi. Bahan bakar cadangan itu harus cukup untuk 45 menit penerbangan, yakni bila dalam keadaan khusus harus mendarat di bandara selain tujuannya. Sedangkan faktor terorisme juga dikesampingkan.

sumber : www.jawapos.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar